About

Hikmah Idul Fitri | Makna Lebaran Sesuai Ajaran Rasul

Beberapa hari lagi kita akan menyambut hari raya besar umat islam yaitu Idul Fitri 1432 H. Sudah menjadi rutinitas tahunan, banyak diantara kita yang mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan lebaran nanti. Dari segala macam makanan, minuman hingga pakaian dan perhiasan. Agar sikap kita seorang muslim tidak menyimpang dari tuntunan Agama maka ada baiknya kita membaca sekilas hikmah idul fitri atau makna lebaran sesuai ajaran Rasulullah Muhammad SAW di bawah ini.
Segala puji bagi Allah SWT yang dengan nikmat-Nya sempurna amal-amal shalih. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada yang termulia dari para nabi dan rasul yaitu nabi kita Muhammad SAW, dan terhadap keluarga dan para sahabatnya, wa ba'du:
Sekarang, lembaran hari telah berlalu dan jam-jam waktu telah lewat. Baru kemarin kita menyambut kekasih dan pada hari ini kita melepasnya. Baru beberapa hari terbit hilal Ramadhan dan pada hari ini belalulah hari-harinya. Sekalipun bangsa-bangsa –di sekitar kita- merasa bangga dengan hari-hari dan hari besarnya, memberikan perhatian besar padanya dan kebahagiaan yang palsu, maka sesungguhnya ia dibuat dalam kebingungan dan berjalan dalam kesesatan. Kebenaran dan petunjuk tetap berada di jalan umat Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah SWT yang memberi petunjuk jalan kepada umat Islam, memberi ilham kepada petunjuk-Nya, memberikan karunia khusus yang belum pernah ada sebelumnya. Bukalah lebar-lebar matamu untuk melihat umat yang mendapat rahmat ini bersama tibanya hari lebaran yang ia beribadah kepada Allah SWT dengan berbuka, sebagai ia (umat islam) sebelumnya beribadah kepada-Nya dengan puasa.
Dari Anas, sesungguhnya Nabi, tatkala datang ke kota Madinah, beliau mendapatkan mereka merayakan dua hari lebaran, beliau bersabda:
{ كان لكم يومان تلعبون فيهما، وقد أبدلكم الله بهما خيرا منهما، يوم الفطر، ويوم الأضحى }
[رواه أبو داود والنسائي]
"Kamu memiliki dua hari lebaran yang kamu bermain-main padanya, sungguh Allah SWT telah menggantikan untukmu yang lebih baik darinya, yaitu hari raya Iedul Fithri dan Iedul Adha." HR. Abu Daud dan an-Nasa`.
Lebaran merupakan salah satu syi'ar Islam dan penampakan yang paling besar. Sebagian manusia ada yang meremehkannya dan membuat hari-hari besar yang bid'ah. Maka engkau melihat orang yang bersiap-siap untuk merayakan hari lahir, hari ibu dan yang lainnya. Ia dan anak-anaknya merasa bahagia menyambut kedatangannya dan mengeluarkan uang untuk menghidupkanya. Adapun hari besar Islam, maka tidak ada nilai baginya. Bahkan mungkin lebaran berlalu sedangkan dia berpaling darinya, tanpa memperdulikannya. Firman Allah SWT:
﴿ ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah SWT, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS. al-Hajj
Sesungguhnya hari lebaran adalah hari bahagian bagi yang baik batinnya dan murni niatnya karena Allah SWT. Lebaran bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru dan berbangga diri dengan jumlah dan persiapan. Sesungguhnya lebaran adalah bagi orang yang merasa takut terhadap hari ancaman dan takut kepada pemilik arsy, menumpahkan air mata karena bertaubat, berharap di hari pembalasan.
Saudaraku seiman: berikut ini ada beberapa sikap, disertai adab dan hukum-hukum lebaran:
Pertama: Pujilah Allah SWT yang telah menyempurnakan untukmu hari-hari di bulan yang agung ini, dan menjadikanmu terhadap orang yang melaksanakan puasa dan shalat malam. Perbanyaklah berdoa agar Allah SWT menerima puasa dan shalatmu, serta memaafkan kesalahan dan kekuranganmu.
Kedua: bertakbir, disyari'atkan bertakbir setelah tenggelam matahari di malam lebaran hingga shalat ied. Firman Allah SWT:
﴿ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [البقرة:185].
Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah SWT atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah:185)
Dan bacaannya adalah:
( الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر ولله الحمد )
Disunnahkan laki-laki menyaringkan suara takbir di masjid, pasar, dan rumah untuk menyatakan pengagungan Allah SWT dan menampakkan ibadah dan syukur kepada-Nya.
Kedua: zakat fitrah: Rabb engkau mensyari'atkan kepadamu di penutup bulan ini untuk menunaikan zakat fitrah, yaitu untuk membersihkan orang yang puasa dari perbuatan keji dan sia-sia serta memberi makan kepada orang-orang miskin. Ukurannya adalah sebanyak satu sha', yaitu sekitar 2,40 Kg dari gandum atau kurma, atau keju atau anggur atau besar atau makanan sejenisnya, untuk anak kecil dan orang tua, laki-laki dan wanita, orang yang merdeka dan budak dari kaum muslimin. Waktu paling utama untuk mengeluarkannya adalah sebelum shalat ied dan boleh mengeluarkannya sebelum lebaran satu atau dua hari, dan tidak boleh menundanya setelah shalat ied dan tidak boleh mengeluarkannya, karena hal itu menyalahi perintah Rasulullah. Zakat fitrah itu dari jenis makanan manusia, dan harus mencari orang miskin untuk memberikannya kepada mereka. Dan di antara gambaran pendidikan di rumah keluarga muslim adalah membiasakan keluarganya untuk mengeluarkannya dengan mengikut sertakan anak kecil.

Keempat: mandi dan memakai minyak wangi bagi laki-laki serta memakai pakaian yang paling baik, tanpa berlebihan, tanpa menutup mata kaki serta tanpa mencukur jenggot, maka ini hukumnya haram. Adapun wanita, disyari'atkan baginya keluar menuju mushalla ied tanpa tabarruj (membuka aurat) dan tanpa berminyak wangi. Alangkah ruginya wanita muslimah yang keluar untuk taat kepada Allah SWT sedangkan ia melakukan maksiat kepada Allah SWT dengan tabarruj, membuka kepala dan memakai minyak wangi di hadapan laki-laki.
Kelima: memakan kurma dengan bilangan ganjil, tiga atau lima sebelum pergi ke mushalla berdasarkan perbuatan Rasulullah .
Keenam: shalat bersama kaum muslimin dan mendengarkan khutbah: menurut pendapat para ahli tahqiq dari para ulama seperti Syaihul Islam dan yang lainnya sesungguhnya shalat ied hukumnya wajib dan tidak gugur kewajibannya kecuali karena uzur. Para wanita juga menghadiri shalat ied bersama kaum muslimin hingga wanita yang sedang haid, sekalipun ia harus menjauh dari mushalla.
Ketujuh: melewati jalan yang berbeda: disunnahkan pergi ke masjid melewati satu jalan dan pulang melewati jalan yang lain, berdasarkan perbuatan Nabi r.
Kedelapan: tidak mengapa mengucapkan selamat hari lebaran, seperti ucapan: 'Semoga Allah SWT ibadah kami dan kamu.'
Kami mengingatkan engkau, wahai saudaraku yang tercinta, beberapa kesalahan yang sangat disayangkan terhadap di hari dan malam lebaran, agar menjauhinya. Yang mengherankan sebagian kaum muslimin menutup taat ini dengan perbuatan maksiat, dan yang lain mengganti istighfar di akhir setiap ibadah dengan perbuatan sia-sia, dan di antara kesalahan itu:
  1. Takbir berjamaah dengan satu suara atau diulangi di belakang satu orang dengan ucapan 'Allahu Akbar' atau membuat salah satu shighat takbir yang tidak disyari'atkan.
  2. Meyakini disyari'atkan menghidupkan malam lebaran dan mengutip hadits-hadits yang tidak shahih.
  3. Menentukan hari lebaran untuk ziarah kubur dan memberi salam kepada mayat.
  4. Bercampur laki-laki dan perempuan di sebagian mushalla, jalanan, dan tempat permaianan.
  5. Sebagian orang berkumpul di hari lebaran untuk menyanyi, perbuatan sia-sia dan percuma, dan ini tidak boleh.
  6. Sebagian orang merasa bahagia dengan tibanya lebara karena bulan Ramadhan telah selesai dan berhenti ibadah padanya, dan seolah-olah ia merupakan beban berat di atas punggungnya, ini adalah bahaya besar.
  7. Tenggelam dalam perkara yang dibolehkan, dari pakaian dan minuman, hingga mengarah kepada berlebihan dalam hal itu. Firman Allah SWT:
﴿ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ [الأعراف:31].
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A'raaf:31)
Saudaraku yang tercinta, jangan lupa bahwa Rabb bulan Ramadhan adalah Rabb semua bulan. Tetaplah selalu dalam taat dan mohonlah ketetapan dalam agama ini hingga engkau bertemu dengan-Nya. Dan ketahuilah bahwa berakhirnya waktu taat dan ibadah bukanlah pendorong hari lebaran, seperti yang disangka sebagian orang, sebagaimana firman Allah SWT:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ [الحجر:99]
dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS. al-Hijr:99)
yakin adalah kematian. Sebagian salaf berkata: amal ibadah seorang muslim tidak berakhir sebelum kematian. Al-Hasan berkata: 'Sebagian kaum ada yang enggan terus menerus ibadah. Demi Allah SWT, bukan seorang mukmin yang beramal satu atau dua bulan, satu tahun atau dua tahun. Tidak demi Allah SWT, amal ibadah seorang mukmin tidak ada batas sebelum kematian. Saat khutbah di antara minbar, Umar bin Khathab t membaca:
﴿ إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ [فصلت:30].
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah SWT" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):" (QS. Fushshilat:30)
Ia berkata: demi Allah SWT, mereka istiqamah dengan taat kepada Allah SWT, kemudian tidak melakukan penyimpangan.
Jika engkau –wahai muslim- meninggalkan bulan taat dan ibadah, musim kebaikan dan kemerdekaan dari nereka, maka sesungguhnya Allah SWT menjadikan untuk kita taat dan ibadah yang menenangkan jiwa orang yang beriman dan mendinginkan mata seorang muslim, berupa berbagai macam ibadah sunah sepanjang tahun, di antaranya adalah:
  1. Puasa enam hari bulan Syawal: dari Abu Ayyub al-Anshari t, sesungguhnya Nabi r bersabda:
{ من صام رمضان ثم أتبعه ست من شوال كان كصيام الدهر } [رواه مسلم]
"Barangispa yang puasa Ramadhan kemudian meneruskan puasa enam hari bulan Syawal, ia seperti puasa satu tahun." HR. Muslim.
Jika engkau mempunyai kewajiban mengqadha, maka bayarlah kemudian puasa Syawal.
  1. Puasa hari-hari putih dan hari Arafah bagi orang yang tidak berhaji, demikian pula puasa hari Senin dan Kamis.
  2. Shalat malam dan menjaga shalat witir dan ikutilah orang-orang yang terpilih:
﴿ كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ [الذاريات:17].
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; (QS. adz-Dzariyat:17)
  1. Selalu melaksanakan shalat rawatib yang menyertai shalat fardhu yang berjumlah 12 rekaat: 4 rekaat sebelum Dhuhur, dua rekaat sesudahnya, dua rekaat setelah Maghrib, dua rekaat sesudah Isya', dan dua rekaat sebelum Fajar.
  2. Membaca al-Qur`an dan serius atasnya setiap hari, sekalipun hanya satu juz saja.
  3. Bersungguh-sungguh terhadap amal kebajikan dan istiqamah di atas taat. Firman Allah SWT:
﴿ فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ [هود:112].
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu. (QS. Hud:112)
  1. Tadharru' dan merendahkan diri, serta berdoa kepada Rabb-mu agar menghidupkan engkau di atas Islam dan mematikan engkau atasnya, mintalah ketetapan di atas kalimah tauhid. Di antara doa nabi umat ini adalah:
{ يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك } [رواه الترمذي].
"Wahai Yang Membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu." HR. at-Tirmidzi.
Berbagai macam bentuk ibadah sangat banyak dan pahalanya sangat besar. Firman Allah SWT.
﴿ مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ [النحل:97].
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS.an-Nahl:97)
Bersungguh-sungguhlah, wahai saudara muslimku, untuk selalu melaksanakan amal shalih dan waspadalah terhadap datangnya kematian saat engkau berbuat maksiat. Renungkanlah bahwa di antara tanda diterimanya amal ibadahmu di bulan Ramadhan adalah engkau terus menerus di atas ibadah sesudahnya, kebaikan diikuti oleh kebaikan dan keburukan diikuti oleh keburukan.
Wahai kekasih, hari-hari lebaran bukanlah hari-hari permainan dan melupakan diri, tetapi ia adalah hari-hari untuk ibadah dan bersyukur. Seorang mukmin berbolak balik di dalam berbagai macam ibadah dan tidak ada batas baginya. Dan di antara ibadah tersebut yang dicintai Allah SWT dan diridhai-Nya adalah: menyambung tali silaturrahim, mengunjungi keluarga, meninggalkan kebencian dan kedengkian, kasihan terhadap orang muskim dan anak yatim, dan membuat senang para janda dan orang fakir.
Renungkanlah perputaran hari yang cepat berlalu, segeralah bertaubat dan kembali kepada Allah SWT dengan benar. Tanamkanlah, wahai kekasih, di dalam jiwamu untuk selalu taat dan ibadah, maka sesungguhnya dunia hanyalah hari-hari yang sangat sedikit. Ketahuilah, sesungguhnya hati seorang mukmin tidak bisa tenang dan tenteram sehingga kakinya menginjakkan surga. Maka segeralah menuju surga yang lebarnya seperti langit dan bumi. Jauhkanlah dirimu dari api neraka yang menyala-nyala, tidak ada yang memasukinya kecuali orang yang celaka. Peganglah hadits Rasulullah SAW:
سددوا وقاربوا، وأعلموا أن لن يدخل أحدكم عمله الجنة، وأن أحب الأعمال أدومها إلى الله وإن قل [رواه البخاري].
"Luruskan dan dekatkan, ketahuilah bahwa amal ibadah seseorang darimu tidak bisa memasukkannya ke dalam surga, dan sesungguhnya amal yang paling disukai kepada Allah SWT adalah yang terus menerus, sekalipun hanya sedikit.' HR. al-Bukhari.
Ya Allah, tetapkanlah kami di atas iman dan amal shalih. hidupkanlah kami dalam kehidupan yang baik dan hubungkanlah kami dengan orang-orang shalih. Wahai Rabb kami, terimalah kami, sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Ampunilah kami dan kedua orang tua kami serta semua kaum muslimin. Dan akhir doa kami adalah segala puji bagi Allah Rabb semesta.

Read more

10 Alasan Wanita Tidak Bertudung

1. Jilbab tidak menarik. Jawabnya seorang wanita muslimah harus sudi menerima kebenaran agama Islam, dan tidak mempermasalahkan senang atau tidak senang. Sebab rasa senangnya itu diukur dengan barometer hawa nafsu yang menguasai dirinya.

2. Takut durhaka kepada orang tuanya yang melarangnya berpakaian jilbab. Jawabnya adalah Rasulullah SAW telah mengatakan agar tidak mematuhi seorang makhluk dalam durhaka kepada-Nya.


3. Tidak bisa membeli pakaian yang banyak memerlukan kain. Jawabannya, orang yang mengatakan alasan seperti itu adalah karena (pertama) ia benar-benar sangat miskin sehingga tidak mampu membeli pakaian Islami. Atau (kedua) karena dia Cuma alasan saja, sebab ia lebih menyukai pakaian yang bugil sehingga tampak lekuk tubuhnya atau paha mulusnya bisa kelihatan orang.


4. Karena merasa gerah dan panas. Jawabannya, wanita muslimah di Arab yang udaranya lebih panas saja mampu mengenakan pakaian Islami, mengapa di negara lainnya tidak? Dan orang yang merasa gerah dan panas mengenakan pakaian Islami, mereka tidak menyadari tentang panasnya api neraka bagi orang yang membuka aurat. Syetan telah telah menggelincirkan, sehingga mereka terasa bebas dari panasnya dunia, tetapi mengantarkannya kepada panas api neraka.


5. Takut tidak istiqamah. Mereka melihat contoh wanita muslimah yang kurang baik ‘Buat apa mengenakan jilbab sementara, Cuma pertama saja rajin, nanti juga dilepas’. Jawabannya adalah mereka mengambil sample (contoh) yang tidak cocok, bukan wanita yang ideal (yang istiqamah) menjalankannya. Ia mengatakan hanya untuk menyelamatkan dirinya. Dan ia tidak mau mengenakan jilbab karena takut tidak istiqamah. Kalau saja semua orang berfikir demikian, tentunya mereka akan meninggalkan agama secara keseluruhan. Orang tidak akan shalat sama sekali karena takut tidak istiqamah, begitu pula puasa dan ibadah lainnya.


6. Takut tidak laku kawin, jadi selama ia belum menikah, maka ia tidak mengenakan jilbab. Jawabannya, adalah ucapan itu sebenarnya tidak sebenarnya. Justru berakibat buruk pada dirinya sendiri. Sesungguhnya perkawinan adalah nikmat dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sebagian besar orang audah meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Betapa banyak gadis yang berjlbab dan menutup aurat dalam berbusana tetapi lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan mereka yang berpakaian seksi. Karena wanita yang menyukai pakaian seksi akan dijadikan permainan bagi laki-laki iseng.


Gadis-gadis berpakaian seksi dipandang sebagai gadis murahan. Sesungguhnya suami-suami yang menyukai wanita-wanita yang berpakaian ‘berani’, setengah bugil atau beneran, membuka aurat dan bermaksiat kepada Allah adalah bukan tipe suami yang baik, yang shalih dan berjiwa besar. Ia tidak punya rasa cemburu sama sekali terhadap larangan-larangan Allah dan tidak dapat memberikan pertolongan kepada isterinya kelak. Jadi jika wanita yang menyukai pakaian seksi atau melepaskan jilbab dengan tujuan mendapatkan jodoh yang baik, maka hal itu sungguh merupakan suatu kebodohan.


7. Menampakkan anugerah tubuh yang indah atau ingin menghargai kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya. Jawabnya menghargai atau bersyukur itu dengan porsi yang benar. Bersyukur itu dengan mengahrgai perintah-Nya, yakni menjaga aurat, bukan dengan mengobralnya.


8. Belum mendapat hidayah, jilbab itu ibadah. Jika Allah memberi hidayah, pasti kami akan mengenakannya. Jawabnya, Allah menciptakan segala sesuatu itu ada sebab-sebabnya. Misalnya orang yang sakit jika ingin sembuh hendaknya menempuh sebab-sebab bagi kesembuhannya. Adapun sebab yang harus ditempuh adalah berikhtiar dan berobat. Sebab orang kenyang karena makan, dsb. Maka demikian pula orang yang ingin mendapatkan hidayah itu harus menempuh sebab-sebab datangnya hidayah yakni dengan mematuhi perintah-Nya mengenakan jilbab.


9. Belum waktunya. Sebagian ada yang berkata bahwa mengenakan jilbab itu harus tepat waktunya, misalnya karena masih anak-anak atau masih remaja. Ada yang akan mengenakannya jika sudah tua. Atau jika sudah menunaikan ibadah haji. Jawabnya adalah alasan mengulur-ulur waktu itu hanyalah sebagai sekedar dalil pembenaran saja. Itu sama artinya dengan orang yang menunda-nunda shalat, menunggu sampai ia berusia tua. Apakah kita tahu kapan kita akan meninggal dunia? Sedangkan mati itu tidak mengenal usia, tua maupun muda.


10. Tidak mau dianggap sebagai orang yang mengikuti golongan tertentu. Jawabannya, bahwa anggapan ini karena dangkalnya pemahaman terhadap Islam atau karena dibuat-buat untuk menutupi diri agar tidak dituduh melanggar syari’at. Sesungguhnya di dalam Islam itu hanya ada dua golongan, yaitu golongan Hizbullah, golongan yang senantiasa menaati perintah Allah dan golongan Hizbus Syaithan, yakni golongan yang melanggar perintah Allah.

Read more

Keistimewaan Seorang Wanita

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan
doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T dan orang yangtakutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang
siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.

6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuanatau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsandalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan
penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga
sembahyang dan puasanya).

12. Aisyah r.a berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya.""Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah S.A.W "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya.Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satutegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit,maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakanya 70 oranghamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T

Read more

The Beauty of Hijab














Read more

Fashion and Hijab

MENUTUP aurat bagian dari syariat Islam. Aurat adalah kehormatan manusia, setidaknya itulah yang membedakannya dengan binatang. Dengan demikian, orang yang tidak menutup auratnya, bisa dikatakan sudah kehilangan kehormatannya sebagai manusia.
Bagi Muslimah, menutup aurat identik dengan mengenakan jilbab atau hijab, yakni penutup seluruh tubuh –kecuali wajah dan telapak tangan.
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab (hijab) ke seluruh tubuhnya…”(QS. Al-Ahzab:59).

MODEL

Islam tidak menentukan model kerudung atau jilbab yang harus dikenakan kaum Muslimah secara tegas. Islam hanya memberikan prinsip-prinsip dasar menutup aurat (jilbab) seperti kata ulama wanita asal Riyadh, Arab Saudi, Jahrah Ahmad Al-Ma’iy. Disebutkannya,
(1) Jilbab harus menutup seluruh aurat sesuai dengan QS. Al-Ahzabayat:59, yakni menutup seluruh tubuh;
(2) Jilbab tidak mencolok mata dan bukan tujuan untuk berbangga-bangga seperti tercantum dalam QS. An-Nur:33;
(3) Jilbab tidak terbuat dari bahan tipis (tembus pandang atau transparan) sehingga warna kulit pemakainya terlihat. “Pada akhir masa nanti, akan ada di antara umatku wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang…” (H.R. Tabrani);
(4) Jilbab dibuat longgar sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh.
(5) Jilbab tidak sama dengan pakaian pria karena Rasulullah melaknat wanita berpakaian seperti pria dan sebaliknya.
(6) Jilbab bukan perhiasan kecantikan.
(7) Jilbab berbeda dengan pakaian khas pemeluk agama lain. Rasulullah Saw bersabda,
“Janganlah sekali-kali kamu berpakaian pendeta (Yahudi, Nasrani, dll) atau yang mirip dengannya. Siapa yang memakainya berarti ia bukan umatku lagi.” (H.R. Tabrani).
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany dalam  kitabnya, Al-Marah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah, kriteria jilbab yang benar adalah harus menutup seluruh badan, kecuali wajah dan dua telapak; jilbab bukan merupakan perhiasan; tidak tipis dan tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh; tidak disemprot parfum; tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir; dan dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas.
Pendapat yang sama dituturkan Ikrimah. Jilbab itu menutup bagian leher dan mengulur ke bawah menutupi tubuhnya, sementara bagian di atasnya ditutup dengan kerudung yang juga diwajibkan (QS. An-Nur [24]: 31). Pendapat ini dianut juga oleh Syekh Yusuf Al-Qaradhawi sebagaimana dicantumkan pada kumpulan fatwa kontemporernya, Fatwa-Fatwa Kontemporer.
 download audio

Read more

نتيجة للنساء ليست محجبة

Akibat Muslimah Tidak Memakai Jilbab

Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukuman didalam neraka, yaitu sampai di gantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.[1] Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan.Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya
sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb: “… .. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang- orang yang merugi ”. Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59.Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka?. Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti: “Rusak susu sebelanga, karena nila setitik, ”. Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut. Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari. Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab,
yang berbunyi sbb.: “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan ?” Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka. Sungguh-sungguh betul harus dikasihani wanita seperti ini dengan menyadarkan mereka supaya patuh kepada Allah, yaitu keharusan memakai jilbab didalam hidup mereka. Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, mengucapkan
“Allahu Akbar ” didalam shalat mereka, yang artinya “Allah Yang Maha Besar”, Dialah yang Maha Kuasa dan pemimpin tertinggi yang harus dipatuhi seluruh perintahNya, sedang dia adalah hamba Allah yang lemah dan hina dina yang tak berdaya sama sekali. Tetapi diluar shalat dia tak mau memakai jilbab yang melambangkan ciri khas seorang wanita muslimah. Kalau begitu ucapan “Allahu Akbar ” didalam shalat mereka adalah kosong tidak berbekas dihati mereka. Jadi dapat dimengerti kenapa shalat mereka tidak ada nilainya disisi Allah, atau telah hapus pahalanya sesuai dengan bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir dan surat Al A ’raaf ayat 147 di atas tadi. Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas, juda ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti: “Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya ”. Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas mereka kekal didalam neraka. Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAWyang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka.Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,
tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab itulah mereka kekal didalam neraka. Seseorang yang sadar akan dosanya digambarkan Nabi Muhammad SAW seperti bunyi hadits yang artinya seperti: “Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan
bukit besar yang kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap diatas hidungnya ”. (Riwayat: ……………………) Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanya hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu
jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?. Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A ’raaf ayat 36 di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat. Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan
sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam. Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb: “Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka ”.(Riwayat: ……………………) Tafsir “… sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup, apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada berketerusan dalam dosa ?.

Read more

The Power of Hijab

Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.

1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)

“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

2. Terhindar dari pelecehan

Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)

Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3. Memelihara kecemburuan laki-laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wata'ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.

“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)

Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4. Akan seperti biadadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.


5. Mencegah penyakit kanker kulit

Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.

Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6. Memperlambat gejala penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah.

Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.

Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya.

Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.

Read more